KEMULIYAAN TGK MUHAMMAD YUSUF AL-FIYAH TEUPIN RAYA
Pada zaman dulu di Tepin Raya
desa tempat berdirinya Dayah
Darussa’dah Tgk. H. Muhammad Ali ( Abu Tepin Raya ) yang sekarang ini ,lahirlah
seorang ulama yang bernama {{'' Tgk.
Muhammad Yusuf Bin Tgk. Muhammad Hasan
Blang Raya Bin Tgk. Haji Syeh Muhammad Saman Beliau adalah seorang ulama yang
terkenal keramat dan banyak mengarang kitap-kitap dengan karangan/tulisan
tangannya sendiri, diantara keramat Beliau yang di Anugrahi oleh ALLAH adalah
Naik Haji ke Baitullah tanah suci MAKAH Dengan Ikan hiu bersirip " Bahasa
Acehnya adalah ungkot hiu/yei paroee dan karena itulah Tgk Haji Syeh Muhammad
Saman berwasiat dan berpesan kepada seluruh anak-anak,cucu-cucu dan
cicit-cicitnya / seluruh keterunannya agar jangan sekali-kali memakan ikan hiu
bersirip '' ungkot yei paroee ".
}}. Atau yang lebih dikenal dengan Tgk. Muhammad Yusuf Al- fiyah karena
beliau sangat maher dengan ilmu nahu khususnya kitab Al-fiyah (matan dan
syarahnya).Menurut cerita anak dan cucu Tgk. Muhammad Yusuf ,dulu sebelum
Tgk.H. Muhammad Ali mendirikan Dayah Darussa’dah ,ditempat itu sudah terlebih
dulu mengajar oleh Tgk. Muhammad Hasan blang raya, dan kemudian diteruskan oleh
Anak Beliau Tgk. M Yusuf Al-fiyah.Dikarnakan antara Tgk. M Yusuf dan Tgk. H.
Muhammad Ali masih ada ikatan/hubugan tali
persaudaraan yang dekat.Menurut cerita salah seorang Anak cucu beliau
yaitu ( Siti 'Adnan ) ,yang mana pada
masa penjajahan Belanda dulu,Tgk Muhammad Hasan blang raya sangat gemar dan
gigih memberi Ilmu pengetahuan Agama dengan Mengajari segala kitab-kitab kuning
dan kitab bahasa melayu di tempat Pasantren/Dayah Darrussa'dah Teupin Raya yang
sekarang ini, Sehingga pada waktu itu orang-orang Belanda sangat jengkel dan
tidak suka kepada Tgk Muhammad Hasan blang raya, karena sangat marahnya
Belanda, Akhirnya Tgk Muhammad Hasan blang raya Di buang/Diasingkan ke BATAVIA
( Sebutan pulau JAWA Jakarta pada waktu itu ),Sesampainya di BATAVIA beliau
dimasukkan ke komplek pengawasan ( mungkin seperti penjara ). Maunya Belanda
agar Tgk Muhammad Hasan blang raya tidak lagi Mengajari segala kitab-kitab
kuning dan kitab bahasa melayu, tetapi yang terjadi malah semakin bertambah
gencarnya Beliau Mengajari segala kitab-kitab kuning dan kitab bahasa melayu di
Batavia sana,Pada saat itu Belanda pun sudah habis pikir dengan kelakuan Tgk
Muhammad Hasan blang raya, Dan akhirnya Beliau pun di kembalikan lagi ke ACEH
dengan di berikan sejumlah bekal hadiah dari BELANDA. Pada masa hidupnya beliau
(Tgk M Yusuf) banyak sekali lalang-melintang/mengembara mencari ilmu di dayah
–dayah ulama di Pidie dan luar Pidie,di antara dayah-dayah yang pernah beliau
menuntut ilmu adalah Dayah uteun bayu pada zaman Belanda sama Tgk. Abu di uteun
bayu, Dayah Labuhan Haji Tgk. H. Syeh Muhammad Wali Al-Khalidy ( Abuya Muda
Wali ) "mungkin pada masa fase awalnya berdiri dayah Abuya Muda
Wali", karena menurut cerita salah seorang cucu Tgk. M. Yusuf, beliau
adalah Tgk. Mutia Wati,yang mana dulu sewaktu pergi ke Labuhan Haji Aceh
Selatan dengan Nenek/Misyik ( Tgk. Nyak Fatimah ) , Beliau berdua dengan cucu
tinggal di rumah Tgk.Abuya Nasir Wali,dan pada saat itulah Tgk Nyak Fatimah
saling berbagi cerita dengan Menantu Tgk Abuya Nasir,dan ceritanya pun
berlanjut kepada dua orang Tgk dari Pidie yang berada dalam satu foto dengan
Abuya Muda Wali,yaitu Tgk. M. Shaleh ( Khadhi Syik serta Mufti Pidie ) dan Tgk.
M.Yusuf Al-Fiyah.
Dan Beliau juga belajar sekaligus mengajar serta menta'zim seorang
ulama yang terkenal Keramat yaitu Dayah Tgk. Muhammad Amin Jumfoh Kembang
Tanjong.
Setelah Tgk. M Yusuf
Alfiyah menyelesaikan pendidikan di Dayah Uteun Bayu dan Dayah Tgk M Amin
Jumfoh Kembang Tanjong serta Dayah Abuya Muda Wali, Beliau dengan gigih dan
tekunnya belajar serta mengajar ( menyalurkan ) ilmu yang Beliau miliki di
beberapa dayah, diantaranya adalah ; Beliau pernah belajar sekaligus mengajar
di Dayah Darul 'Atiq yang didirikan oleh
Tgk. Muhammad Shaleh beliau adalah Ayahanda dari Tgk. H. Abon 'Abdul Aziz
Jeunib ( Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga ). Ada beberapa murid Tgk. M Yusuf
Al-fiyah di Dayah Jeunib, diantaranya adalah Tgk. H.'Abdulwahab Beliau adalah
ayah dari pada Tgk. Muhammad Yusuf ( Tu Yusuf Jeunib ) Alumni Dayah MUDI Mesra
Samalanga. Pernah suatu ketika Tgk. H. 'Abdulwahab bersama dengan keluarganya
menziarahi kubur Tgk. M Yusuf di gampong bluk guci kec.Indrajaya
Sigli,sesampainya dikuburan Beliau sempat Berdo'a agak lama bahkan sampai
menangis dengan berlinangan air mata,itu artinya antara Beliau dan gurunya ada
suatu ikatan hati/batin dan rasa kasih sayang yang sangat mendalam.
Pada saat beliau menuntut ilmu sekaligus mengajar dan menta'zim
sama Tgk.Muhammad Amin Jumfoh Kembang Tanjong,beliau dikawinkan dengan anak
gurunya (Tgk. Jumfoh),dan pada saat itu,anak perempuan Tgk. M Amin jumfoh
itulah istri pertama Tgk. Muhammad Yusuf Al-fiyah Teupin Raya,karena beliau
mendapat jodoh/dikarunianyi tiga orang isteri.Isteri kedua Tgk. M Yusuf adalah
adik dari seorang sahabat beliau, yaitu Tgk. Muhammad Shaleh Iboh Gampong Blang
Mangki Kecamatan Simpang Tiga, Beliau di juluki dengan Tgk. Muhammad Shaleh
Iboh, karena menjadi Imam Mukim Iboh ( Lahir di Bluk Guci Indrajaya ),pada masa
itu beliau (Tgk. M Shaleh ) adalah memangku jabatan sebagai seorang Khadhi Chiek/Hakim dan Mufti di Kabupaten Pidie Sigli.Dan isteri ketiga Tgk.
M yusuf adalah Ummi Linggam di Jeunieb Kab. Biereun karena pada saat itu Tgk. M
Yusuf dikawinkan dan dijodohkan oleh Tgk-tgk dan masyarakat di Jeunieb.Yang mana ketiga istri beliau itu
semuanya dikawinkan dan dijodohkan oleh guru-guru,Tgk-tgk, masyarakat dan
sahabat beliau karena kepandaian serta kecerdikan Tgk. M Yusuf dalam berbagai
macam ilmu agama khususnya dalam bidang ilmu nahu.
Pada masa hidupnya, beliau banyak sekali mengarang/menulis
kitap-kitap serta juga menyalin/menulis kitap-kitap yang sudah ada dengan
tulisan tangannya sendiri,dan mungkin diantara kita-kitap itu adalah hasil
karya/karangan kakek Beliau ( Tgk.Haji.Syeh Muhammad Saman ) . Diantara
kitap-kitap yang pernah beliau karang dan yang pernah beliau salin kembali dari
kitab-kitab ulama terdahulu adalah ada yang pernah mengambil oleh Tgk.H.Abu
Ibrahim Pantonlabu untuk membawanya
kedayah MUDI Mesjid Raya Samalanga untuk tujuan kebaikan yaitu mempelajarinya
dan menurut cerita,kitap-kitap itu kesemuanya sudah tersimpan dengan rapi/di
mesiumkan didalam lemari Tgk.Abu Ibrahim Pantonlabu di Dayah MUDI Mesra
Samalanga dengan ciri khasnya kitap ada cap/stempel Tgk. M.Yusuf
Al-Fiyah.Hikayah ini kami petik dari cerita dua orang cucu Tgk. M.Yusuf
Al-Fiyah yaitu Tgk. Zulkarnaini dan Tgk. Nurullah yang mana dulu Nenek Beliau (
Tgk.Nyak Fatimah ) pernah bercerita tentang kitap-kitap yang pernah mengambil
oleh Tgk.Abu Panton sewaktu Beliau mengunjungi
murid Beliau di desa Bluk Guci Indrajaya Tgk.Sufian ( Alm ) Bin Tgk. M.Yusuf
Al-Fiyah,menurut cerita Nenek ( Misyik ) ada sekitar 40 buah kitap yang
mengambil oleh Tgk.H.Abu Panton untuk membawanya ke Dayah MUDI Mesra Samalanga.Pernah
suatu hari Tgk.Zulkarnaini Mengunjungi Tgk.Abu Panton dan sesampainya disana
Tgk.Zul mencoba bertanya tentang kitap-kitap kakek (Abusyik) hingga Tgk.Abu
Panton pun bercerita yang bahwa kesemuanya kitap sudah tersimpan dengan rapi (
Di Mesiumkan ) di dalam lemari Beliau Di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga,
Mudah-mudahan cerita ini ada benarnya ( La'allasawab ).
Menurut cerita anak-anaknya,Tgk. M Yusuf Al-fiyah banyak sekali
melakukan Khulwah ( Khalut ) ditempat-tempat yang mulia seperti mesjid-mesjid
tua peningalan zaman belanda, dan dari salah satu mesjid yang pernah beliau
berkhulwah ( khalut ) adalah mesjid tua peninggalan belanda mesjid BLUEK ULEE
BIRAH , beliau juga berkhulwah ( khalut ) di dayah-dayah dan didalam rumahnya
sendiri. Dan juga banyak sekali diberikemulian oleh Allah yaitu diantara sekian
banyak kemulian yang Allah berikan adalah : Tgk. M yusuf bisa
berbicara/berbincang-bincang dengan jin dan melihat jin dengan mata kepalanya
sendiri.Pernah suatu ketika beliau pulang dari pasar membeli ikan, dan
sesampainya di saluran irigasi bluk guci ,beliau melihat jin sedang berdiri
untuk meminta ikan yang beliau bawa pulang dari pasar.Menurut cerita sebahagian
orang-orang di Jeunieb,diantaranya adalah cerita yang menghikayah oleh Almarhum
ayah dari pada Tgk.H.Nasruddin/Tgk.H.Tarmizi kepada menantu /( suami ) dari
anak Almarhum Tgk M Yusuf Alfiah tentang kemuliyaan yang Allah berikan kepada
beliau yaitu bila suatu ketika masyarakat perlu atau membutuhkan kehadiran
Beliau ditengah-tengah masyarakat, tiba-tiba saja dengan izin Allah Beliau
sudah ada ditempat padahal tidak ada seorang pun di antara masyarakat melihat
kapan dan dari arah mana kedatangan dan kehadiran Beliau.Begitu juga dengan
ketiadaan dan kehilangan Beliau diantara masyarakat,padahal Beliau sedang
berada ditengah-tengah masyarakat,dan pada saat diantara masyarakat bertanya
kemana Tgk M Yusuf pergi, tiba-tiba saja
dengan izin Allah Beliau sudah tidak ada ditempat.,dan tidak ada seorang pun
yang melihat kapan dan kearah mana Beliau pergi.Dan juga kemuliyaan Beliau
semasa di Jeunieb yaitu diketika Beliau mengarap sawah dengan kerbau/lembu,
Beliau tidak pernah memakai tali pada leher dan hidung lembu, karena kerbau/lembu
itu dengan sendirinya mengarap sawah tanpa harus di perintah dan tanpa harus
ditarik dengan tali,dan disaat kerbau/lembu itu sampai di tepi sawah,tiba-tiba
lembu itu berputar/berbelok dengan sendirinya,dan disaat kerbau/lembu sedang
lelah dan dengan sendirinya kerbau itupun beristirahat,dan setelah
beristirahat,kerbau itu pun melanjutkan pekerjaanya,padahal Beliau tidak pernah
sedikit pun memaksa kerbau agar terus menggarap sawah.tetapi yang lebih ajaib
lagi, diketika musim tanam datang, tetap sama seperti sawah orang lain selesai
ditanami padinya, dan dikala musim panen, tetap sama hasil panennya seperti
hasil sawah orang lain.,Bahkan menurut cerita lebih banyak hasil panen sawahnya
Tgk. M Yusuf Alfiyah ketimbang dengan hasil panen sawah orang lain. Ada juga kemuliyaan beliau sewaktu beliau
sudah berpulang ke RAHMATULLAH, yaitu sering melihat bercahaya oleh isterinya (
Tgk.ummi nyak fatimah ),yang mana cahayanya adalah bulat sebesar tempayan
(nampan) bahasa acehnya ( tafsi ), ditempat dimana beliau pernah sering duduk
disaat beribadah dan mengarang/menulis dan menyalin kembali segala kitap-kitap
dengan tulisan tangannya sendiri. Dan ada juga kemulian beliau yang ALLAH
berikan kepada beliau setelah beliau berpulah
ke rahmatullah yaitu keluarnya cahaya merah naik keatas langit diatas
kuburnya,Ada banyak orang yang melihat cahaya merah yang sebesar pohon kelapa
memanjang/menjulang tinggi naik keatas langit,diantara orang-orang yang melihat
adalah orang yang rumahnya berada di sekitar kubur Tgk.M.Yufuf Al-fiyah.
Saudara/Keluarga ( Adik, Abang Serta Kakak-kakak ) Tgk.M. Yusuf
Al-Fiyah yang satu Ibu dengan Beliau di Tepin Raya adalah sebagai berikut :
1. Tgk. Zainal 'Abidin
Anaknya : ( belum tau )
2. Maryam Anaknya : Yahya
dll
3. Salmiyah Anaknya : Abdullah dll
4. Aminah Anaknya : ( belum tau )
5. Tgk. M. Yusuf Al-Fiyah
Anaknya : tertera di bawah ini
Saudara/Keluarga ( Adik, Abang Serta Kakak-kakak ) Tgk.M. Yusuf
Al-Fiyah yang Ibu lain ( Ibu tiri )
dengan Beliau di Kec. Lungputu adalah sebagai berikut :
1. Habibah Anaknya : ( belum tau )
2. Mahmud Anaknya :
Armiya dll
3. Ismail Anaknya : (
belum tau )
4. Ishak Anaknya :
Ansari, Kakti
5. 'Abdulhamid Anaknya :
Khairani ( Isteri
pertama Tgk.Hasnil Guru Dayah Darrussa'dah ), Tihasnah
( Bagi barangsiapa diantara keluarga yang tau nama-nama Silsilah
keluarga ini, Mohon tolong kirim ke website/email kami dibawah ini : )
* Facebook
Irnawati hs.facebook.com
* Yahoo
Hs.irnawati@yahoo.com
* Yahoo Irnawatihs@yahoo.co.id
* Blog
Irnawatihs.blogspot.com
* Twiter
Twiter @hirnawati.com
* Google
Irnawatihs@gmail.com
Anak-anak dan cucu-cucu Tgk. M Yusuf Al-fiyah sama ummi ( Isteri beliau Anak Tgk. M.Amin Jumfoh ) di gampong
Jumfoh Kec.Kembang Tanjong adalah sebagai berikut :
1. Ridhwani (Pr) Anaknya adalah : Yusmadi, Mustafa,
zhubaidah
Anak-anak dan cucu-cucu Tgk. M Yusuf Al-fiyah sama ummi (
Isteri beliau Tgk. Nyak Fatimah ) di
gampong bluk guci Kec.Indrajaya adalah sebagai berikut :
1. Ibrahim ( nama lain
sewaktu masuk tentara TNI adalah T.Sulaiman berpangkat terakhir kapten ) sekarang
bermukim di Banda Aceh.
Anaknya adalah : Yulinda, Khairini, Nazarullah, Saifullah, Muhammad
Nasir
2. Ti ‘Adnin Anaknya adalah: Amiruddin, Zul
Mahdi, Tgk.Nurullah, Kamarullah, Armia, Yusnidar, Nur Ashiah, Ikrami
3. Ti ‘Iliyan Anaknya adalah : Almarhum Syukurullah,
Tgk.Nurjadi, Tgk Zulkarnaini, Tgk Martunis, Suriadi, Tgk.Mutia wati, Irmandi,
Tgk Irna wati, Salman alfarisi.
4. Almarhum Tgk Sufian (
Alumni Dayah MUDI Mesra Samalanga )
Anaknya adalah : Muhammad Bahagia
Anak-anak dan cucu-cucu Tgk. M Yusuf Al-fiyah sama ummi (
Isteri beliau Tgk. Ummi Linggam ) di
gampong Lueng Teungoh dan Janggot seungko Kec.Juenib adalah sebagai berikut :
1. Hamidah Anaknya adalah : Rusna ,
Armiya , wardah
2. Rauhani Anaknya adalah :
Khamsyiah , Anwar , Saufian, Marzuki ,
Darnawati .
INSYA ALLAH DAN ALHAMDULILLAH cerita ini masih sangat panjang dan
akan saya sambung dilain waktu dan kesempatan dan juga masih banyak yang harus
di perbaiki lagi.
Sekian dulu,mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
Asslmlkm wr. br
penulis
tgk. marthunis
Silsilah ibunda Tgk. Muhammad Shaleh Iboh / Tgk. Nyak Fatimah ( Bluek Guci Kec. Indrajaya )
Ibunda beliau adalah MISYIK NYAK JROH, Beliau mempunyai dua orang keluarga yaitu : 1 orang kakak bernama MISYIK BAREN Dan 1 orang adik lelaki ABUSYIK UMAR , Beliau bertiga lahir di DESA BLUK GUCI.
*** MISYIK BAREN Ada 4 Anak yaitu : ABUA RUFIN WAIDO, NYAKWA YOK, NYAKWA BIT, NYAKWA TAB.
1. ABUA RUFIN --- WA YAM
2. NYAKWA YOK ( Dibawa suaminya ke Desa Baroh Bluk Indrajaya )--- ABUA RAHMAN
3.NYAWA BIT --- Tidak ada anak (male)
4. NYAKWA TAB --- ABUA PUTEH, FATIMAH.
1. WA YAM belum tau keturannya
2. ABUA RAHMAN --- ABDULLAH, YUSUF, ZULKIFLI (Nyak Don), FARIDAH ( Semuanya lahir di Desa Baroh Bluk )
3. ABUA PUTEH --- KAK NI, KAK BIT, BANG GADE
* KAK NI punya anak RIDWAN (Siwan)
4. FATIMAH --- WA FAH, BANG AHMAD, WA LIMAH, BANG DIN, BAN ABDULLAH ( Semuanya lahir di DESA BLUK GUCI Indrajaya )
*** ABUA UMAR ( Beliau Kawin dan menetab di Desa MESJID BLUK GLE CUT Indrajaya ) Ada 5 Anak yaitu : ALIBASYAH, ABDULLAH, MARYAM, MAHMUD, ABUBAKAR.
1. ALIBASYAH --- NURMI, TIHAWA, ASMI, DARMI, ISHAK.
* TIHAWA Ada 4 Anak yaitu : BANG YAN, KAK LINA, BAPAK MARTUNIS Spd, LINDA
2. ABDULLAH --- USMAN, SAUDAH.
3. MARYAM --- AINON, MUHAMMAD, NYAK TI, SAPIAH.
4. MAHMUD --- NURMI, LISNA, MUTIA, TGK. BADMI, HASNIDAR, HUSNA ZAHRA,
5. ABUBAKAR ( Kawin dan menetab di KUALASIMPANG ACEH TAMIANG ) --- Anaknya Polisi, Perawat (belum tau namanya).